Posts

Organisasi NU

Kaderisasi dalam tubuh Nahdlatul Ulama (NU) selalu menjadi perbincangan yang menarik. Menjelang muktamar ke-33, perbincangan soal kader terkait dengan status PMII. Entahlah, masuk dalam struktur atau di luar, itu waktu yang akan menjawab. Tunggu saja dalam muktamar di Jombang, 1-5 Agustus mendatang. https://tifanha.blogspot.com/2017/11/jejak-islam-di-pulau-dewata.html Yang mesti dipahami bersama adalah bagaimana kaderisasi yang dibangun dalam NU? Banyak pendapat bisa disuguhkan. Salah satu yang memberi inspirasi dalam melakukan proses kaderisasi adalah almarhum KH Ali Maksum, Pengasuh Pesantren Krapyak Yogyakarta, Rais Aam PBNU 1981-1984. KH Ali Maksum Foto BerBatik BersurbanLahir di Lasem, 2 Maret 1915 Ali muda dikenal cerdas dan kutu buku, apapun buku dibaca. Gurunya, Syekh Dimyati Tremas sama sekali tidak khawatir dengan berbagai bacaan Ali muda, tahu bahwa sang murid sudah kuat pondasi ilmunya. Kiai Munawir AF, santri Kiai Ali yang sekarang menjadi Mustasyar PWNU DI...

Icon Krapyak

Image
KandangMenjangan Alkisah wilayah Krapyak, yang kini berada di selatan Kraton Yogyakarta, dahulu merupakan hutan lebat. Beragam jenis hewan liar terdapat di sini, salah satunya rusa atau dalam bahasa Jawa disebut menjangan. Tak heran bila wilayah ini dulu banyak digunakan sebagai tempat berburu oleh Raja-Raja Mataram. baca juga:  https://kampungrisma.blogspot.com/2018/12/peran-remaja.html Raden Mas Jolang yang bergelar Prabu Hanyokrowati, raja kedua Kerajaan Mataram Islam dan putra Panembahan Senopati, adalah salah satu raja yang memanfaatkan Hutan Krapyak sebagai tempat berburu. Pada tahun 1613, beliau mengalami kecelakaan dalam perburuan dan akhirnya meninggal di sini. Beliau dimakamkan di Kotagede dan diberi gelar Panembahan Seda Krapyak (berarti raja yang meninggal di Hutan Krapyak). Raja lain yang gemar berburu di Hutan Krapyak adalah Pangeran Mangkubumi (Sultan Hamengku Buwono I). Beliau-lah yang mendirikan Panggung Krapyak lebih dari 140 tahun setela...

Kawasan Pondok Krapyak

Panggungharjo adalah desa di kecamatan Sewon, Bantul, DIY, Indonesia. Ponpes Krapyak Gambaran umum Desa Panggungharjo yang berpenduduk 25.727 Jiwa dengan luas wilayah 564,54 Ha, berada di Kecamatan Sewon, secara administrasi dibatasi, sebelah Utara berbatasan dengan Kota Yogyakarta, Timur berbatasan Kelurahan Bangunharjo. Selatan berbatasan dengan Desa Timbulharjo dan Pendowoharjo, serta Barat berbatasan dengan Desa Tirtonirmolo Kecamatan Kasihan. Terdapat dua jalan provinsi menuju pusat pemerintahan kabupaten Bantul, yaitu jalan Bantul yang melewati pedukuhan Dongkelan dan Kweni, dan jalan Parangtritis yang melewati pedukuhan Pandes, prancak Glondong dan Cabean. Geografis Secara topografi Desa Panggungharjo merupakan daerah dataran dengan ketinggian berkisar 45 meter diatas permukaan air laut. Berdasarkan karakteristik sumber daya alamnya Desa Panggungharjo terbagi dalam 3 bagian yaitu : Kawasan budi daya pertanian lahan basah yang meliputi pedukuhan Geneng, Garon...